Kelas :
XII IPA AKSELERASI
Absen :
04
I) Judul :
Pembuatan Tape Ketan
II) Tujuan :
Untuk mengetahui pembuatan tape ketan dan proses fermentasi alkohol melalui
pembentukan tape.
III) Landasan Teori.
Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat,
dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang
keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan
sebagai bentuk fermentasi.
Tape merupakan makanan
fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras,
beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas,
dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp.
dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama
dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok
kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum
pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana
tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape.
Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
IV) Alat dan
Bahan.
Alat:
1.
Panci
2.
Kompor
3.
Toples
4.
Bakul
5.
Sendok
6.
Nampan
7.
Centong
Bahan:
1.
½
gram beras ketan
2.
Air
3.
½
sendok ragi tape
4.
Daun
pisang
V) Cara kerja.
1. Cucilah beras ketan hingga bersih dengan menggunakan bakul.
2. Kemudian rendam beras ketan selama 1-2 jam.
3. Tiriskan beras ketan kemudian yang telah
direndam, kemudian kukus hingga matang.
4. Setelah matang taruh nasi ketan di atas nampan
dan diamkan hingga benar-benar dingin.
5. Haluskan ragi tape hingga menjadi
serbuk.
6. Taburkan ragi di atas nasi ketan yang
benar-benar sudah dingin (jangan di taburkan saat nasi ketan masih panas)
7. Bungkus nasi ketan yang telah di beri ragi
dengan daun pisang
8. Letakkan di dalam toples, kemudian tutup rapat
sehingga udara tidah masuk kedalam toples.
9. Simpan selama 3-4 hari. Tape ketan siap di hidangkan.
catatan:
Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan
jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan
menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan
tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras
VI) Tabel hasil
pengamatan
Sebelum diberi ragi
|
Sesudah di beri ragi
|
|||
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
||
Kematangan
|
-
|
-
|
Agak matang
|
Matang
|
Rasa
|
-
|
-
|
Sedikit manis
|
Manis
|
Aroma
|
-
|
-
|
Belum tercium
|
Menyengat dan berbau alkohol
|
Warna
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih agak kusam
|
Kadar air
|
-
|
-
|
Sedikit
|
Banyak
|
Tekstur
|
Agak keras
|
Agak keras
|
Sedikit lembek
|
Lembek
|
VII) Pertanyaan.
1.
Jelaskan
proses fermentasi alkohol pada pembuatan tape.
2.
Berdasarkan
hasil pengamatan, tuliskan rasa, warna dan aroma dari tape dan tentukan apa
nama jamur yang berperan dalam proses ini.
3.
Mengapa
dalam proses pembuatan tape harus ditutup rapat.
4.
Apa
gunanya peragian dengan ragi tape.
5.
Buat
kesimpulan.
Pembahasan.
1. Fermentasi yang
terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi
alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol.proses
fermentasi tersebut adalah:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
2. Warna agak kusam, rasanya lebih manis dan
aroma berbau alkohol. Bakteri yang
berperan dalam proses fermentasi ini adalah bakteri saccharomyces
cerivisiae, bakteri ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon
dioksida. Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang
disebut dengan mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada
awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi
alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam
asetat).
3. Selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat
agar lebih cepat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya
proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
4. Penggunaan ragi
tape mempercepat kerja bakteri pada tape.
5. Kesimpulan.
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat dimpulkan
bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain
itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada
ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya
proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.
0 komentar :
Posting Komentar