LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
TITIK
BERAT
NAMA : DWI WAHYU SETIAWATI NINGSIH
KELAS : XI IPA
AKSELERASI
ABSEN :
04
SMAN 2 SELONG
JL.
TGKH M ZAINUDDIN ABDUL MAJID no.01 telp:(0376)21142
A. Pelaksanaan
Judul : Titik Berat
Hari/tgl : Senin 18 Juni 2012
Tujuan : Untuk menentukan titik
berat suatu benda
B. Landasan Teori
Sebuah benda tegar berada dalam keadaan seimbang
mekanis bila, relative terhadap suatu kerangka acuan inersial
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga nol.
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga nol.
Persyaratan
di atas tidak mengharuskan benda tersebut dalam keadaan diam, karena
persyaratan pertama membolehkan benda bergerak dengan kecepatan pusat massanya
konstan, sedangkan persyaratan kedua membolehkan benda berotasi dengan
kecepatan sudut rotasi yang konstan juga.
Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,
Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial dapat diekspansikan
Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,
Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial dapat diekspansikan
Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Suatu benda
tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi.Benda
tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada
bendatepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang jika
pasdiletakkan dititik beratnya.Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi
dan rotasisekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai
sumbu rotasi dan lintasangerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan
gerak translasinya.Untuk benda yang berbentuk garis (satu dimensi), letak titik
beratnya berada ditengah-tengah garis. Misalkan sebuah kawat dengan panjang6m,
maka titik beratnya berada pada jarak 3m dari ujungnya.Letak atau posisi
titik berat yaitu terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda
homogen berbentuk teratur,dan terletak pada perpotongan garis kedua
garisvertikal untuk benda sembarang.
C. Alat dan Bahan:
- Kardus
- Gunting
- Benang
- Jarum
- Statip
- Pensil
D. Cara Kerja:
- Menyiapkan lima bentuk benda yang terbuat dari kardus.
- Buatlah tiga atau lebih lubang pada pinggiran karton dengan jarak yang tidak berdekatan.
- Gantungkan potongan karton dengan memasukkan lubang 1 pada jarum yang tepasang di statip.
- Gantungkan juga benang yang sudah diberi pemberat pada jarum.
- Jika sudang seimbang, buatlah garis yang berimpit dengan benang pada kardus.
- Ulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk lubang selanjutnya.
- Jika dilakukan dengan teliti, akan didapat bahwa ketiga garis pada potongan tersebutbertemu pada satu titik. Titik tersebut yang dinamakan titik berat.
- Ulangi pada kardus dengan bentuk dan ukuran yang lainnya
E. Analisis Data.
F. Pembahasan.
Berdasarka hasil praktikum yang telah dilakukan semua benda baik benda yang
beraturan atau tidak beraturan memiliki titik berat dan pusat massa. Titik berat suatu benda tidak selalu berada di tengah bidang. Titik berat
hasil perhitungan dengan hasil pengukuran hasilnya berbeda hal itu disebabkan
karena benda tersebut memiliki rongga. Contoh penggunaan titik berat dalam
kehidupan sehari-hari adalah jungkat-jungkit, pemikul barang, timbangan dan
lain-lain.
G. Kesimpulan.
Benda luasan apapun
baik yang beraturan maupun tidak beraturan , memiliki titik berat dan pusat
massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama letaknya antara satu sama lain.
Walaupun, benda yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak akan sama
antara garis berat , misal : segitiga dan bujursangkar , tidak akan diperoleh
letak yang sama walapun keduanya benda beraturan.
H. Daftar pustaka.
0 komentar :
Posting Komentar