Sabtu, 14 Juli 2012

Cerpen Kisah Ku

KISAH KU

Ku mengenal dia tanpa sengaja dan ku mencoba akrab dengannya. Dia adalah mantan kekasih temanku. Ku hanya ingin menghiburnya dari ketepurukan hingga ku masuk dalam hidupnya sebagai seorang kekasih. Tapi ku tak bisa membuatnya benar-benar bangkit dari semua itu. Hingga suatu hari ku menyadari bahwa aku memiliki perasaan yang berbeda terhadap dirinya, tetapi ku hanya bisa mengubur dalam-dalam semua perasaan itu karena ku tahu rasa sayang dan cinta miliknya hanya untuk seseorang. Hingga akhirnya hubungan ku dan dia berakhir. Saat itu ku coba untuk merelakannya pergi tapi ternyata ku tak bisa, sampai suatu hari ku coba untuk jujur kepedanya bahwa ku memiliki rasa sayang untuknya. Ku tak pernah mendapatkan jawaban dari kejujuran ku, tapi yang dia katakan hanyalah “Tunggu”. Aku tak tahu sampai kapan ku harus menunggunya. Sampai akhirnya ku tahu dia telah memiliki seseorang hadir dalam hidupnya, aku tak bisa menggambarkan perasaan ku saat itu. Dalam penantian ku hingga ku tahu dia telah termiliki, aku berada dalam keterpurukan, tangisan, kesedihan hingga ku tak tahu bagaimana rasa sakit itu. Tapi aku sadar, aku harus bangkit dari segala keterpurukan dan kesedihan ku.
Sembilan bulan berlalu itu bukanlah waktu yang cukup singkat buat ku untuk dapat melupakannya walaupun sulit bagiku. Selama itu pula ada sahabat-sahabat aku yang selalu ada disampingku membuatku bisa tersenyum kembali. Usaha ku selama itu membuahkan hasil, aku dapat melupakannya sedekit demi sedikit. Tapi Tuhan berkehendak lain dia hadir kembali dalam hidup ku. Sungguh pilihan yang sangat sulit buat ku, apakah ku menerimanya kembali atau menolaknya. Akhirnya satu jawaban yang aku pilih, aku menerimanya kembali dalam hidup ku. Ku coba memulai semua itu dari awal tanpa memikirkan massa lalu, tapi ketakutan ku akan masa lalu itu kembali. Selama dia hadir kembali dalam hidup ku kejadian demi kejadian terukir dari yang membahagiakan hingga yang menyakitkan. Hubungan itu tidak bertahan lama hingga akhirnya berakhir karena aku sadar sudah telalu sering membuat dia kecewa dan sakit, tetapi walaupun hubungan itu berakhir hubungan sebagai seorang teman tetap ada. Aku tak pernah bisa melihatnya sakit karena saat dia merasakan sakit, aku dapat merasakn rasa sakit itu hingga ku tak dapat menahan tangis ku, tapi aku sudah berjanji tak akn menunjukn tangisku di depannya. Suatu hari ku menyadari bahwa rasa sayang ku bertambah dan semakin aneh, apakah itu cinta.... aku tak tahu. Tapi aku sadar ku tak akan pernah mendapatkn rasa sayang dan cinta miliknya, mengetahui kenyataan itu aku mencoba untuk menjauh dan pergi dari hidupnya, dan sikap ku berubah dingin kepadanya. Aku memutuskan dan menemuinya untuk mengatakan sesuatu yang terakhir kalinya.
“Deni ku pengen ngomong sesuatu sama kamu” kata ku membuatnya terkejut.
“Ngomong apa?” tanyanya. Aku menariknya dengan paksa dan membawanya ke sesuatu tempat. Aku menatap matanya lekat-lekat dan memulai berbicara.
“Aku punya satu permintaan untuk terakhir kalinya” kata ku memulia pembicaraan.
“Hem. Apa?” katanya bingung menatap ku.
“Aku pengen kamu manggil aku sayang sekali aja, karena aku kangen pengen denger kata-kata itu. Dan ku ingin kamu meluk aku untuk yang terakhir kalinya”.
“Kamu kenapa sih sebenarnya?” tanyanya aneh. Aku hanya diam dan menatapnya.
“Emm... saa sa..sayang” akhirnya kata itu yang keluar dari mulutnya dan dia memeluk ku. Dalam pelukan itu aku membisikan kata-kata untuknya.
“Deni ini untuk  yang terakhir kalinya. Jika aku ingin kamu memilih aku tetap ada di hidup mu atau aku pergi dari hidup mu, apa yang akan kamu pilih” kata ku dengan suara lirih dan air mata yang sudah membanjiri wajah ku.
“Lebih baik kita menjauh saja, karena walaupun semuanya udah berakhir aku tetap  ngecewain kamu”jawabnya.
Jawaban itu seperti yang aku harapkan walaupun berat untuk mendengarnya. Esok paginya semua perlengkapanku sudah siap, aku memang berencana untuk pindah dari Lombok dan pindah sekolah ke Malang. Setelah kejadian itu aku tak pernah menghubunginya walaupun untuk mengatakan selamat tinggal sekalipun. Biarkanlah rasa sayang yang ku miliki ini hilang seiring berjalannya waktu dalam kehidupan ku yang baru tanpa dia dan tanpa masa lalu ku.

0 komentar :

Posting Komentar

 
;